Rabu, 05 Januari 2011

PUBLIC SPEAKING

Saya sangat setuju bahwa public speaking sangat dibutuhkan oleh semua orang untuk meningkatkan kemampuan komunikasinya khususnya kepada orang lain. Dengan public speaking dipastikan kita akan mudah untuk menjalin hubungan kepada orang lain. Selain itu pada zaman sekarang ini public speaking juga sangat dibutuhkan untuk menunjang kemajuan karier kita. Public speaking harus disertai dengan teknik presentasi yang baik.



Profesional Public Speaking

Ada pandangan dalam masyarakat bahwa kemampuan seseorang berbicara di depan umum adalah bakat bawaan dari lahir dan hanya dimiliki oleh orang - orang tertentu saja.
Berbicara di depan umum/ public speaking, baik itu dalam acara pernikahan, ulang tahun, peresmian kantor, acara penghargaan, pidato sambutan, kesaksian produk/ kesuksesan dan lainnya menjadi momok yang begitu menakutkan bagi sebagian besar orang, bukan hanya di Indonesia bahkan di dunia.
Beberapa manajer / eksekutif / owner perusahaan, leader Network marketing, pimpinan organisasi yang sempat saya temui, mengatakan mereka tidak berbakat / tidak bisa berbicara di depan umum dan cenderung kalau bisa menghindari berbicara di depan umum. Yang lebih parah lagi adalah para pelajar / mahasiswa yang merupakan generasi penerus bangsa ini, hampir sebagian besar yang saya jumpai tidak tertarik dengan yang namanya Seminar / Pelatihan. Alasan mereka sederhana saja, karena dalam bayangan mereka acara seperti itu membosankan.
Dalam dunia pendidikan, mereka menerima pelajaran dari sekolah dengan pengajar yang pintar tapi kurang bisa menjabarkan materi ( membawakan materi secara konservatif ) hingga membuat mereka begitu bosan bahka latih, mereka tidak pernah membayangkan bahwa ternyata pelatihan / seminar yang disampaikan oleh tim MPI begitu menyenangkan dan penuh arti.


Benarkah keahlian berbicara di depan umum/public speaking adalah bakat ?
Ada ungkapan bijak mengatakan bahwa Bakat itu 1 %, 99 % lainnya adalah Ketekunan dan Cara / metode.
Kita semua dilahirkan ke dunia ini untuk pertama kalinya adalah Menangis, tidak ada satu bayi pun secara normal lahir sudah bisa berbicara. Baru pada bulan-bulan selanjutnya bayi mulai belajar mengeluarkan bunyi-bunyi yang membentuk penggalan kata. Setiap hari bayi mendengar kata demi kata dari lingkungan sekitar bayi. Saat itulah bayi tersebut sebenarnya sedang belajar untuk berbicara. Kalau kitan frustasi. Tetapi kesan yang selalu saya dapat di puluhan sekolah / organisasi yang pernah saya perhatikan bayi / anak kecil yang lingkungannya kurang mengajaknya untuk berbicara, cenderung akan lebih lambat untuk benar-benar bisa berbicara, begitu pula sebaliknya.Dan untuk anak-anak yang normal, saat usia di atas 2 tahun kemampuan berbicaranya akan semakin baik. Ini semua menggambarkan bahwa metode belajar diikuti ketekunan akan membuat setiap orang bisa berbicara. Begitu pula dengan berbicara di depan umum bila anda tahu caranya, mau mempraktekkan caranya secara tekun, pasti ANDA AKAN BISA.



Mengapa Public Speaking begitu penting ?
Setiap hari secara normal, seseorang akan mengeluarkan puluhan ribu kata dan lebih dari 80 % apa yang dikeluarkannya akan mempengaruhi kehidupan orang tersebut..
Di era ini, setiap hari dalam segala bidang kehidupan ( keluarga, relasi bisnis, organisasi sosial, hubungan antar sesama, hubungan percintaan dan sebagainya ) tidak lepas dari yang namanya berbicara dua arah.
Kesuksesan usaha dan promosi jabatan tidak akan terlepas dari kemahiran dalam menyampaikan ide-ide dan kemampuan mempengaruhi orang lain baik secara pribadi maupun secara massa.
Semakin terampil seseorang dalam berbicara akan semakin menunjukkan kualitas kecerdasan dan penghargaan dari komunitasnya.



Tujuan Public Speaking
Publik Speaking adalah keterampilan yang dapat dilatih, dipraktekkan, dan dimanfaatkan untuk memberi manfaat sesuai dengan kebutuhan audience,antara lain untuk menyampaikan informasi, memotivasi, membujuk dan mempengaruhi orang lain, mencapai saling pengertian dan kesepakatan, meraih promosi jabatan, mengarahkan kerja para staf, meningkatkan penjualan produk / keuntungan bisnis dan membagikan pengetahuan yang dimiliki seseorang.



Dalam kegiatan apa saja keterampilan Public Speaking diperlukan ?
Pidato resmi, launching produk, meeting ( rapat ), acara arisan, acara ulang tahun,acara lelang, presentasi bisnis, presentasi produk, forum diskusi, sidang skripsi, kegiatan mengajar, kata sambutan, ceramah, pelatihan, dan lainnya
.
Siapa saja yang perlu menterampilkan kemampuan berbicara di depan umum ?
Setiap orang yang ingin meningkatkan kualitas hidup, meraih sukses yang lebih tinggi, punya hasrat untuk berbagi ilmu yang ia miliki dengan sesama sudah seharusnya menterampilkan kemampuan berbicara di depan umum.


Apa kendala umum yang dihadapi orang dalam Public Speaking ?
Grogi, berdebar-debar, jantung berdetak sangat cepat, keringat dingin, kehabisan kata-kata, blank, kesulitan merangkai kata, kaki dan tangan gemetaran, kaku, tidak percaya diri, tersiksa, takut maju.



Berikut ini merupakan beberapa  Pedoman Berbicara di Depan Publik, mudah-mudahan bermanfaat.
  • Usahakan Anda terlihat oleh audiens
  • Pastikan suara Anda terdengar oleh seluruh audiens
  • Lakukan kontak mata
  • Katakan dengan wajah
  • Jangan tegang/menunduk, senyumlah dan tatap pendengar

    Berbicara Efektif dan Menarik
    • Membangun rapport dengan audiens
    • Menarik perhatian dan minat audiens
    • Menyampaikan gagasan
    • Menyimpulkan: menguatkan gagasan utama yang disampaikan
    • Menutup Pembicaraan

      Membangun Rapport
      • Berbagi identitas
      • Membangun pengalaman positif
      • Cross-matching harapan dan nilai audiens
      • Memunculkan humor yang sehat

        Menarik Perhatian dan Minat Audiens
        • Hubungkan topik dengan audiens
        • Sampaikan pentingnya topik Anda
        • Kejutkan audiens dengan hal-hal tak terduga
        • Bangkitkan keingintahuan
        • Ajukan pertanyaan
        • Awali dengan kutipan

          Menyampaikan Gagasan
          • Sampaikan ide Anda dengan antusias
          • Sesuaikan bahasa dengan audiens
          • Gunakan alat bantu yang sesuai
          • Selingi dengan humor, cerita, puisi, dll
          • Ajak keeterlibatan peserta

            Mendayagunakan Suara
            • Sampaikan ide dengan volume suara yang didengar oleh seluruh audiens, pilih kata yang tepat, pelafalan yang jelas, dan intonasi yang sesuai
            • Gunakan suara lantang untuk semangat, komando dan perintah. Suara lirih untuk hal penting
            • Variasikan kecepatan bicara untuk meningkatkan kepentingan pesan Anda. Variasikan dengan jeda yang sering, irama yang mantap, dan kalimat yang pendek

              Gerakan Tubuh
              • Be Natural: jangan diam atau terlihat kaku
              • Gunakan gerakan tangan, langkah kaki, untuk memperkuat arti
              • Lakukan sedikit gerak untuk audiens, cukup ekspresi wajah dan gerakan tangan.Jika audiens banyak, perbanyak gerak
              • Untuk menjelaskan konsep abstrak, kurangi gerak dan bicaralah perlahan. Untuk topik ringan, perbanyak gerak

                Melibatkan Audiens
                • Komunikasi perlu diadakan secara dua arah agar dapat saling memberi feedback
                • Menyerap informasi hanya melalui pendengaran hasilnya kurang optimal

                  Yang Membuat Audiens Malas Terlibat
                  • Sedikit kontak pribadi, tidak melakukan kontak mata, dan tidak memanggil dengan nama peserta
                  • Membuat peserta pasif
                  • Selalu mengkritik pertanyaan, usulan, jawaban, dan tingkah laku pesert
                  • Membuat peserta merasa bodoh karena bertanya

                    Teknik Mengajukan Pertanyaan
                    • Ajukan satu pertanyaan dalam satu waktu
                    • Hindari pertanyaan tertutup dan direktif
                    • Pertanyaan harus terfokus, tidak kabur
                    • Ajukan pertanyaan yang memungkinkan peserta menunjukkan kepandaiannya
                    • Ajukan pertanyaan yang merangsang interaksi peserta
                    • Perhatikan peserta yang diam
                    • Tunggu jawaban beberapa saat

                      Teknik Berespon terhadap Jawaban Peserta
                      • Perhatikan jawaban verbal dan non-verbal
                      • Variasikan respon untuk jawaban yang berbeda
                      • Puji jawaban yang benar
                      • Perbaiki jawaban yang salah dengan cara tidak mengkritik

                        Mengakhiri Pembicaraan
                        • Simpulkan pembicaraan
                        • Akhiri dengan mengutip kata-kata bijak yang sesuai dengan tema Anda
                        • Buat pertanyaan yang dramatis
                        • Jika ide Anda berupa ajakan, beri semangat melakukannya.


                          Bicara mengenai public speaking saya tertarik dengan dua tokoh dunia ini, Barrack Obama dan Hillary Clinton. Mari kita belajar public speaking dari mereka.

                          • Publik Amerika khususnya dan dunia pada umumnya sedang dibuat terkesima dengan pertunjukan konvensi Partai Demokrat Amerika Serikat (AS) yang berlangsung di Denver, Colorado. Pertunjukan itu menghadirkan sang fenomena baru di dunia politik AS, Barack Obama serta politisi kawakan Hillary Clinton. Mereka berdua telah menyetak dunia dengan aksi pidatonya yang dahsyat. Tak hanya menuai decak kagum tapi juga mengurai air mata haru dan bangga para pemirsanya.
                          Bagi Anda yang tertarik dengan rekaman video pidato mereka berdua, Anda dapat menyaksikannya di Internet TV.Pidato-pidato dalam konvensi ini memberikan pelajaran bagaimana menjadi public speaker yang handal. Keterampilan public speaking kaliber dunia jelas tersuguh dalam acara itu. Lantas pelajaran macam apa yang dapat kita ambil dari seni dan gaya pidato mereka?
                          Paling tidak ada tiga poin penting yang dapat menjadikan seseorang sebagai public speaker handal. 
                          Yang pertama adalah sebuah poin yang sangat basic : untuk bisa menjadi seorang public speaker yang baik, pertama-tama kita mesti memiliki kapasitas intelektual (baca: kecerdasan intelektual) yang kokoh dan wawasan berpikir yang ekspansif. Banyak orator ulung dunia, seperti Soekarno, Marthin Luther King, sampai Barack Obama adalah orang-orang yang dikarunia talenta kebrilianan otak. Keluasan wawasan sungguh nampak dari apa yang mereka sampaikan. Kita dapat membandingkan dengan orang-orang yang cekak pengetahuannya yang sedang menyampaikan orasi, apakah yang Anda dapat darinya? Tak banyak bukan, karena seorang tak akan memberi apa yang tidak dia punya (Latin: Nemo dat quod non habet). Bahkan seorang penjual obatpun dapat membuat kita terkesima karena mereka memiliki wawasan yang luas tentang produk yang dijualnya.
                          Poin yang kedua adalah kedua tokoh politik AS ini dengan sangat mengesankan memberikan pelajaran tentang apa itu makna ritme bicara, kekuatan intonasi, dan kejernihan artikulasi. Dan kita tahu, sebuah public speaking yang bagus selalu peduli dengan aspek-aspek kunci ini. Ritme dan irama penyampaian narasi yang pas, disertai dengan intonasi suara yang dinamis – tahu kapan mesti harus lembut, kapan harus lebih lantang – akan membuat audiens kita mampu terlibat sepenuhnya dengan apa yang disampaikan. Lalu, artikulasi yang jernih dan fasih akan selalu bisa membuat efek yang membekas pada benak pendengar kita. Hillary sangat menguasai bagaimana artikulasi ini. Setiap kalimat selalu ia artikulasikan dengan jernih dan dengan ritme yang mengalir; membuat ia mampu meninggalkan jejak yang memukau dalam bentangan hati para pendengarnya. Kejelasan artikulasi vokal a, e, u, i, o dan tekanan-tekanan kata dan kalimat mampu menjadikan pidatonya elok bak pertunjukan.
                          Poin yang ketiga adalah penguasaan panggung yang sempurna merupakan sebuah elemen amat penting untuk menghadirkan public speaking yang mengesankan. Seorang public speaker tak ubahnya aktor dalam pagelaran teater. Dia mesti memanfaatkan panggung yang ada untuk mendukung pertunjukannya. Bahkan dia juga harus mampu menguasai dirinya sendiri terlebih audiencenya. Apa yang akan terjadi jika kita hendak menyampaikan sebuah presentasi di depan forum dengan tubuh yang bergetar lantaran grogi, dan dengan tatap mata yang hanya melihat pada satu titik? Apa yang akan terjadi jika kita mendengarkan seseorang menyampaikan pidato dengan membaca teks, dan sepanjang pidato matanya tak pernah lepas dari teks? Bukankah kita sangat bosen dan kemudian terbang ke alam mimpi (baca: ngantuk). 



                          Hillary dan Obama sama sekali tidak menggunakan teks ketika berpidato. Mereka benar-benar menguasai panggung dengan penuh kesempurnaan. Sepanjang pidato, Hillary selalu melemparkan tatapan mata kepada setiap sudut dimana 20 ribu penonton duduk dihadapannya. Ia seperti tengah berdialog dan berbicang intim dengan setiap hadirin yang hadir. Ia seperti menyulap podium itu menjadi pangung teatrikal dengan mana ia menyajikan sebuah penampilan seni bicara yang benar-benar memukau. Dia mampu menjalin interaksi dengan audiencenya kendati dia yang berbicara hanya dia. Kendati tidak ada dialog (dengan kata-kata) tetapi ada dialog batin dan hati. Inilah yang saya namakan ada transfer energi yang mereka lakukan. Ada kekuatan menggetarkan hati yang terlontar lewat keseluruhan kata dan sikap mereka.

                          Demi mendukung public speaking yang baik terlebih dahulu kita harus mempersiapkan teknik presentasi yang baik dan matang. Berikut ini merupakan hal-hal yang dapat dipelajari :  

                          1. Melakukan persiapan.
                          Antara lain, bahan presentasi, bahan yang akan dibagikan (jika ada), peralatan seperti laptop atau infocus dan mempersiapkan mental. Jika semua kondisinya baik dan aman maka bisa membuat kita akan lebih percaya diri.


                          2. Materi presentasi.
                          Bedakan antara materi yang akan dipresentasikan dengan proposal yang akan diberikan, karena pada saat presentasi kita menjelaskan point-point nya saja dan tidak perlu secara keseluruhan untuk dibahas karena akan menghabiskan waktu dan membuat audience merasa bosan.


                          3. Pada saat presentasi.
                          • Usahakan datang lebih awal dr waktu yang ditentukan, jangan terlambat!.
                          • Gunakan waktu seefisien mungkin.
                          • Gunakan pakaian yang sopan tentunya
                          • Kenali audiens atau peserta yang hadir, sehingga kita bisa lebih akrab dengan menyebut namanya dan tahu jabatannya.
                          • Bagi pandangan ke kita ke semua audiens dan perbanyak komposisi pandangan kita kepada orang yang paling berpengaruh atau pengambil keputusan, seperti CEO atau salah satu pimpinan dari yang hadir.
                          • Sebisa mungkin untuk tidak membicarakan hal yang tidak penting dan yang audiens tidak mau dengar
                          • Berbicaralah dengan lugas dan sopan
                          • Atur intonasi suara kita, jangan kebesaran dan juga jangan kekecilan.
                          • Jangan banyak bergerak, karena akan mengganggu konsentrasi peserta.
                          • Munculkan beberapa joke untuk mencairkan suasana yang kaku atau membosankan tapi jangan berlebihan.

                            4. Anggap saja audiens tidak mengerti mengenai materi yang akan disampaikan,jadi bersikaplah dengan mengundang simpati dan rasa kagum para audiens karena pengetahuan kita, tapi hindari kesan menggurui.


                            5. Pada saat tanya jawab, catat pertanyaan dan jawablah dengan lugas.


                            Menurut saya kita semua mempunyai basic atau dasar untuk berbicara di depan umum. Hanya saja kapasitas dan kemampuannya berbeda-beda untuk tiap orang. Yang paling penting adalah kita harus percaya diri dan mau terus belajar.
                            Selamat berusaha yaaa... chiayo...^.^




                            Tidak ada komentar:

                            Posting Komentar